‘Love and Fear’ di Pasar Emas
Ada dua faktor penggerak utama di pasar emas dunia saat ini yang disebut love yaitu faktor cinta dan yang satu lagi fear yaitu faktor takut. Faktor cinta utamanya terwakili oleh demand dari dua negara besar yang rakyatnya menggandrungi emas yaitu China dan India. Sedangkan faktor takut utamanya datang dari dunia investasi.
Berdasarkan data dari laporan World Gold Council pada awal tahun 2022, faktor cinta secara umum ter-representasi-kan dengan kebutuhan emas untuk perhiasan, emas lantakan dan koin atau kebutuhan emas fisik. Pada tahun 2021 lalu jumlahnya di seluruh dunia mencapai 4.019,9 ton atau sekitar 86% dari seluruh demand emas dunia. Dari jumlah ini sebanyak 1.971 ton atau hampir 45%-nya sendiri datangnya dari dua negera tersebut di atas yaitu China dan India.
Faktor fear umumnya datang dari dunia investasi yang membeli emas dalam bentuk ETF (Exchange –Traded Fund) dan sejenisnya. Memang ada yang membeli emas secara fisik juga karena didorong rasa takut, tetapi di dunia investasi global yang lebih banyak berperan adalah perdagangan emas dalam bentuk paper gold seperti ETF dan sejenisnya. Jumlahnya pada tahun 2021 lalu mencapai 663,5 ton atau 14 % dari demand emas dunia.
Meskipun jumlahnya hanya 14 % dari demand, faktor takut ini sangat mudah menyebar dan mudah sekali mempengaruhi harga emas dunia. Apa yang mereka takutkan sehingga mereka membeli investasi dalam bentuk emas?, mereka takut terhadap uang kertas yang jatuh nilainya, takut dengan resesi, takut dengan fiscal cliff, takut dengan ulah The Feed yang getol mencetak uang dari awang-awang dlsb.
Sebaliknya faktor cinta karena bersifat budaya umumnya di China dan India yang rame-rame membeli emas pada perayaan tertentu, budaya ini tidak mudah menyebar. Jadi meskipun kebutuhannya sangat besar – dari dua negara ini saja membutuhkan 45% dari 86% demand global atau 38,7 % dari demand emas dunia, dampaknya terhadap pergerakan harga tidak immediate – tidak se-fluktuatif faktor takut yang di-drive oleh dunia investasi.
Karena faktor cinta dan faktor takut bekerja pada situasi ekonomi yang berbeda – maka secara umum interaksi keduanya membuat harga emas dunia relative stabil terhadap harga barang-barang lain kebutuhan manusia. Faktor cinta bekerja pada saat ekonomi baik, penghasilan masyarakat baik – mereka memiliki uang lebih untuk dibelikan emas.
Faktor takut bekerja sebaliknya yaitu pada saat situasi ekonomi memburuk, orang takut kehilangan daya beli uang simpanannya sehingga berupaya mengamankan uangnya dalam bentuk emas atau investasi yang terkait dengan emas, ETF dlsb.
Walhasil dengan adanya dua faktor love and fear tersebut di atas, selalu ada waktu yang tepat untuk membeli emas – yaitu ketika Anda ada uang lebih dan tidak segera digunakan, emas-lah salah satu solusi yang paling aman itu.