
Empat Langkah Memulai Investasi untuk Keluarga Muda
Sebuah keluarga yang baik dibangun di atas pondasi yang baik pula. Termasuk di antaranya: pondasi keuangan—sebagai penentu masa yang akan datang.
Tak bisa diingkari, seiring berjalannya waktu, masalah keuangan akan datang melanda. Di sisi lain, kebutuhan-kebutuhan yang semakin kompleks, bila tak diimbangi dengan kebiasaan/pola hidup hemat, akan mengantarkan sebuah keluarga pada keadaan finansial yang buruk.
Adapun cara mengelola keuangan sendiri tak sebatas dari sekadar tahu bagaimana cara mengatur alokasi uang, pendapatan, dan pengeluaran—melainkan juga tahu bagaimana cara menginvestasikan uang.
Di sini, investasi jelas tak sama dengan menabung. Dengan melakukan investasi—sebuah keluarga muda jelas bisa memperhitungkan dan mengelola masa depan.
Investasi sendiri bisa dilakukan melalui beragam cara, misalnya investasi properti, emas, produk pasar uang, pasar modal, bisnis, dan asuransi.
Namun, sebelum kamu memilih dan mulai berinvestasi, berikut adalah empat langkah memulai investasi untuk keluarga muda yang harus kamu ketahui.
1. Pertimbangkan Kondisi Keuangan Pribadi
Gali lebih lanjut, apakah keuangan keluargamu sungguh siap dan mampu untuk berinvestasi?
Pasalnya, ada banyak kasus di mana beberapa orang mengalokasikan sebagian besar pendapatannya saat berinvestasi dalam instrument berisiko. Di sini, tentu kamu bisa membayangkan, apa jadinya, bila hasil investasi ternyata tidak berjalan sesuai prediksi?
Nah, bagi keluarga muda, disarankan untuk memilih jenis investasi berisiko rendah. Kamu bisa berinvestasi dalam bentuk emas atau membeli produk reksadana—dengan beberapa pilihan yang sesuai, seperti Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Campuran, dan Reksadana Saham—di perusahaan sekuritas atau bank tepercaya.
Selain berisiko rendah dan tepercaya, investasi ini juga dinilai lebih praktis.
2. Mengenali Kondisi Keuangan Keluarga
Apakah keluargamu sudah memiliki cash flow positif setiap bulannya? Nah, jika belum, kamu bisa menggali lebih lanjut apa penyebabnya.
Bisa jadi, gaya hidupmu terlalu mewah dan berlebihan, sehingga cenderung memicu perilaku boros. Barulah setelah mengetahui penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah-langkah tepat untuk mendongkrak cash flow-mu.
3. Apakah Saya Berutang?
Runut ulang utang-utang yang harus kamu bayarkan setiap bulannya. Di sini, harus diingat: cicilan mobil/motor/rumah, maupun kartu kredit termasuk di dalamnya.
Setelah mendata ulang, kamu bisa langsung menghitung: apakah jumlahnya masih berada dalam batasan yang aman?
Adapun cara untuk mengetahuinya, bisa dilihat dari besaran jumlah cicilan yang kamu miliki. Apakah melebihi 35% dari jumlah penghasilan bulanan? Jika ya, lakukan segenap cara untuk mengurangi jumlah tersebut.
4. Kenali Instrumen Investasi
Jangan mudah tergoda pada tawaran produk investasi. Sekalipun itu menggiurkan, ada baiknya untuk tidak menginvestasikan uangmu pada satu instrumen yang tidak kamu pahami.
Sebelum berinvestasi, kamu bisa mencari tahu terlebih dulu—terkait profil toleransi risiko, aturan-aturan, jangka waktu investasi, dan lain sebagainya.
Harus diingat, masing-masing instrumen memiliki karakter tersendiri. Kamu jelas bisa memilih instrumen berisiko tinggi—asalkan sesuai dengan karakter maupun tujuan/rencana keuangan keluargamu.
Tak bisa diingkari, ada banyak hal yang membuat keluarga muda enggan berinvestasi. Adapun empat langkah memulai investasi untuk keluarga muda di atas bisa kamu jadikan panduan, agar tetap sehat dan aman berinvestasi.